“Saya sebenarnya tidak
setuju suami ajak saya untuk konsultasi keuangan ini, saya tidak mau keuangan
saya jadi kaku pak. Kan ini uang saya; ya terserah saya mau saya apakan.” bisik
ibu Angga (sebut saja demikian) di sela sesi konsultasi saat si suami izin ke
kamar kecil.
Pak Angga dan
istrinya kebetulan adalah klien saya. Sejak awal memang terlihat
bagaimana Bu Angga sebagai istri membuat tembok besar dan tinggi dengan saya.
Saya cukup maklum juga, karena hampir 90% keuangan keluarga di Indonesia
dipegang dan dikendalikan Istri. Jadi mereka yang merasakan sekali bagaimana
uang yang didapat dari suami di”akrobatkan” sesuai dengan keperluan. Kalau
diatur-atur lagi bukan tambah bagus bisa tambah kacau.
Mungkin yang dialami oleh
bu Angga juga terpikir oleh Anda, buat perencanaan artinya keuangan saya
menjadi kaku? Atau ketika sudah menjadi plan maka uang tidak lagi
menjadi uang saya karena harus sesuai bahkan harus dikonsultasikan ke planner untuk
penggunaannya? Pengeluaran untuk liburan, beli sepatu di tengah bulan; dapat
bonus dari perusahaan juga harus konsultasi? Ribet amat…
Sebenarnya berbicara
mengenai sebuah plan atau rencana keuangan, kita tidak terlepas dari prioritas.
Di Finansia Consulting, kita membuat prioritas plan atau rencana keuangan utama
yang harus dimiliki sebuah keluarga untuk mereka persiapkan. Rencana
utama itu adalah :
- Perencanaan keuangan untuk
pendidikan anak
- Perencanaan keuangan untuk pensiun
- Perencanaan keuangan untuk
proteksi
Perencanaan
keuangan untuk pendidikan anak
Ini penting untuk keluarga
dan si orangtua sebagai bentuk tanggung jawab bagi si anak. Dengan
mempersiapkan dan merencanakannya dengan baik, maka keluarga sudah menjamin
kehidupan si anak kelak. Terlebih dengan tantangan biaya dan persaingan yang
makin tinggi. Jadi tidak salah jika kami menjadikan ini sebagai salah satu
rencana keuangan utama yang ada di keluarga.
Perencanaan keuangan untuk pensiun
Ketika masa depan anak
sudah terencana, maka saatnya kita memikirkan untuk si orangtua. Memang salah
satu investasi orangtua adalah di anak. Dengan pendidikan yang baik untuk si
anak, harapannya ke depan si anak bisa membantu orangtua dimasa senjanya. Tapi
bila kita dimungkinkan untuk tidak menyulitkan mereka, maka pasti itu jauh
lebih baik.
Perencanaan Proteksi
Perencanaan ini walaupun
ada di urutan terakhir, namun bisa dikatakan yang memiliki peran besar. Sangat
dimungkinkan sebuah keluarga mempersiapkan plan pendidikan
anak saja atau bisa juga hanya pension saja. Namun tidak dengan proteksi.
Ketika keluarga sudah berencana berinvestasi untuk salah satu atau kedua tujuan
di atas, maka proteksi adalah rencana lanjutan yang harus ada. Karena
si proteksi inilah yang akan menjamin tercapainya tujuan di atas.
Jadi dengan adanya 3 utama
perencanaan keuangan di atas, harapannya keuangan keluarga tidak menjadi kaku.
Fokus saja mencapai ketiga tujuan utama keuangan ini, maka uang Anda bebas
untuk Anda gunakan bagi apapun kebutuhan dan keinginan Anda. Liburan lagi,
pembelian kendaraan baru, tambah property atau keinginan-keinginan lainnya bisa
Anda lakukan dengan uang Anda.
So…perencanaan keuangan
tidak akan membuat Anda menjadi kaku; syaratnya 3 utama perencanaan keuangan
sudah Anda persiapkan dengan benar dan tepat (nah pada tahap inilah sepertinya
Anda membutuhkan planner untuk mencapainya).
Salam,
Oleh: Eko Endarto, RFA
Financial Planner
Finansia Consulting
Oleh: Eko Endarto, RFA
Financial Planner
Finansia Consulting
(sumber: Reksadanaku.com)
0 komentar "Tiga Utama Perencanaan Keuangan", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar